
motor tua atau yang usianya sudah 10 tahun ke atas membutuhkan perawatan khusus kalau masih dipakai sehari-hari.
Salah satu yang harus dibiasakan adalah periode penggantian oli mesin yang menjadi lebih singkat. Seperti yang dikatakan Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Berbeda dengan motor baru yang biasa direkomendasikan antara 3.000 Km sampai 4.000 Km. Untuk motor tua sebaiknya lebih sering, karena oli itu benar-benar menjadi penjaga mesin, di 2.000 Km sampai 3.000 Km,” kata Victor kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Misalnya masih memakai periode ganti oli yang lebih lama, kemungkinan akan meningkatkan risiko kerusakan komponen mesin. Jadi malah menambah biaya perawata dan perbaikan ke depannya.
“Kalau komponen rusak, tentu dapat menurunkan performa kendaraan,” kata Victor.
Selain periodenya yang lebih singkat, perhatikan volume oli ketika ganti, apakah berkurang banyak atau masih normal. Motor tua memiliki celah lebih besar dari mesin motor baru, sehingga ada risiko oli menyeberang.
“Oli mesin berkurang karena terbakar dan menguap. Kalau celah ring piston terlalu besar, ini wajib diganti part-nya. Bukan memakai oli yang lebih kental,” kata Ferry Nurul Fajar, Technical & Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.