
motor bekas bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin kendaraan dengan harga lebih terjangkau.
Namun, penting bagi calon pembeli untuk mengetahui riwayat penggunaan motor tersebut, terutama dalam membedakan antara motor bekas eks pribadi dan eks ojek online (ojol).
Meski tampak serupa, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi kondisi fisik maupun performa mesin.
Menurut Heri, pengelola Danu Motor, motor bekas eks ojol umumnya memiliki jarak tempuh yang jauh lebih tinggi dibandingkan motor eks pribadi.
Hal ini wajar mengingat motor eks ojol dipakai hampir setiap hari untuk bekerja.
“Motor eks ojol biasanya kilometernya tinggi, bisa di atas 50.000 km dalam waktu dua atau tiga tahun. Sedangkan motor eks pribadi, kalau pemakaian normal biasanya di bawah 20.000 km,” kata Heri kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Selain itu, lanjut Heri, kondisi fisik motor eks ojol cenderung lebih lelah.
Meski rutin servis, beberapa komponen seperti kaki-kaki, shockbreaker, dan sistem pengereman biasanya sudah mulai haus karena intensitas pemakaian yang tinggi.
“Kalau bodinya sih bisa mulus karena sering dicat atau dipoles, tapi bagian dalamnya itu yang harus dicek lebih teliti. Jangan hanya lihat bodinya saja,” kata Heri.
Meski demikian, bukan berarti motor eks ojol selalu buruk.
Menurut Heri, ada juga motor eks ojol yang masih layak digunakan, terutama jika riwayat perawatannya baik dan dilakukan di bengkel resmi.
“Kalau servisnya rajin dan kilometernya masuk akal, bisa jadi pilihan juga. Tapi tetap, pembeli harus cermat periksa semua bagian,” ujar Heri.
Heri menyarankan agar calon pembeli melakukan pengecekan menyeluruh atau menggunakan jasa inspeksi kendaraan agar tidak salah pilih saat membeli motor bekas, baik eks pribadi maupun eks ojol.