
Vespa modern kian berkembang.
Seiring dengan meningkatnya pemahaman soal performa dan kenyamanan berkendara, pemilik Vespa kini semakin akrab dengan merek-merek komponen aftermarket seperti Malossi dan Polini.
Menurut Dennil Sagita, pemilik bengkel spesialis Vespa modern Scooter VIP di Bekasi, Jawa Barat, brand-brand aftermarket tersebut sudah tidak lagi dianggap asing atau eksklusif oleh pengguna Vespa saat ini.

“Sekarang sudah menjadi hal yang biasa, terutama di kalangan anak muda. Mereka sudah paham bahwa membeli part aftermarket atau branded bukan hanya soal gaya, tapi juga soal peningkatan performa kendaraan. Intinya, bagi banyak pemilik motor, penggunaan merek-merek aftermarket adalah bagian dari upgrade, kecuali memang pemiliknya tidak terlalu peduli pada performa,” kata Dennil yang ditemui Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Dennil menambahkan, berbagai komponen seperti roller, kampas rem, per torsi, per kopling, kopling, hingga belt dan filter oli maupun udara menjadi bagian dari modifikasi yang sering dilakukan.
Kendati menggunakan merek terkenal, hal itu sudah menjadi bagian dari kebutuhan harian, bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang mewah.
“Beberapa komponen itu memang branded, tapi sekarang sudah biasa saja,” ujarnya.

Ia mencontohkan per torsi Malossi dan Polini yang menawarkan karakteristik berbeda dibandingkan part standar pabrikan.
Menurutnya, produk aftermarket memang tidak dibuat sama dengan part orisinal, melainkan dirancang untuk memberikan performa yang lebih tinggi.
“Contoh per torsi Malossi dan Polini itu beda dengan yang standar. Kekerasan, daya dorong, semuanya berbeda. Aftermarket tidak bikin dengan sama seperti original tapi di atasnya,” ucap Dennil.

“Kalau barang original, yang dipikirkan ialah bagaimana parts itu safety, dengan mempertimbangkan durability. Tapi aftermarket fokus pada performa,” lanjutnya.
Meski harga komponen aftermarket terbilang lebih mahal, banyak pengguna Vespa yang rela merogoh kocek lebih dalam demi kualitas dan kepuasan berkendara.
“Beli mahal tapi lebih bagus,” katanya.
Soal harga, Dennil mengatakan bahwa konsumen sekarang sudah terbiasa.
Harga part aftermarket yang dulunya dianggap mahal, kini justru dianggap wajar.
“Untuk harga orang sudah tidak kaget lagi dengar harganya. Dulu orang bilang mahal banget, coba sekarang biasa saja,” ujarnya.