Namun, ada sejumlah trik yang bisa dilakukan untuk melembutkan suspensi motor.
Alfian, Kepala Mekanik Meruya Jaya, bengkel spesialis suspensi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, menjelaskan bahwa hal yang wajar apabila suspensi motor terasa keras saat melewati jalan bergelombang seperti speed trap atau garis kejut.
“Beberapa konsumen saya mengeluhkan suspensi keras saat melewati garis kejut yang putih. Saya bilang itu tidak bisa dihindari, dan memang sudah wajar (apabila terasa keras),” kata Alfian saat ditemui di Kembangan, Jakarta Barat, belum lama ini.
“Jangankan motor, mobil saja yang ada peredamnya kalau melewati speed trap pasti bunyi ‘dak dak dak’, apalagi motor. Jadi memang sudah wajar,” lanjutnya.
Alfian melanjutkan bahwa apabila pemilik motor ingin suspensi yang lebih lembut ketika melewati jalan bergelombang, sebetulnya bisa diakali dengan menyesuaikan oli pada piston. “Bisa diakali, dari pistonnya, olinya kita buat lebih lembut lagi. Tapi tetap saja tidak bisa dihindari guncangannya,” kata Alfian.
Cara lainnya adalah dengan mengurangi tekanan angin ban.
Mengurangi tekanan angin pada ban memang bisa membuat suspensi terasa lebih lembut.
Ilustrasi suspensi motor.Pasalnya, ban berperan sebagai peredam getaran tambahan, jadi ketika angin dikurangi, maka ban menjadi fleksibel dan mampu menyerap benturan di jalan yang tidak rata. “Paling kalau mau mainkan tekanan ban, kurangi angin pada ban sedikit. Yang sudah-sudah ya begitu (efektif),” kata dia.
Namun, ini sebetulnya tidak direkomendasikan, sebab ketika tekanan ban dikurangi dari angka ideal, volume udara dalam ban menurun, sehingga permukaan ban menjadi lebih lebar saat menapak ke aspal.
Kondisi itu memang bisa membuat bantingan terasa lebih empuk, tetapi juga bisa menurunkan stabilitas sehingga berpotensi menimbulkan risiko keamanan, terutama saat menikung atau berkendara dalam kecepatan tinggi.
