
busi palsu masih kerap ditemui di kalangan pengguna sepeda motor, terutama karena tergiur harga murah. Padahal, memakai busi palsu dapat berdampak buruk pada performa hingga merusak mesin motor.
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, busi palsu biasanya tidak memiliki kualitas material dan proses pembuatan yang sesuai standar.
“Busi palsu itu secara fisik mirip, tapi kualitasnya jauh berbeda. Elektroda cepat aus, percikan api tidak stabil, bahkan bisa menyebabkan mesin brebet atau sulit hidup,” kata Purnomo kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2025).
Purnomo menjelaskan, busi palsu biasanya mudah dikenali dari harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan produk asli. Selain itu, detail cetakan logo pabrikan pada kemasan dan bodi busi sering kali tampak buram atau tidak presisi.
“Kalau busi asli, percikan apinya stabil, pembakaran sempurna. Tapi kalau pakai yang palsu, malah bisa bikin motor boros bensin dan tenaga loyo,” ujarnya.

Dampak terburuk dari penggunaan busi palsu adalah kerusakan pada komponen mesin lainnya, seperti piston atau klep, akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Oleh sebab itu, Purnomo menyarankan agar pemilik motor selalu membeli busi di toko resmi atau bengkel terpercaya, serta memeriksa keaslian produk sebelum memasang ke motor.
“Lebih baik beli yang asli meskipun sedikit lebih mahal, daripada motor malah rusak dan biayanya jadi lebih besar,” kata Purnomo.