
Mio, khususnya varian lawas seperti Mio Sporty generasi pertama (produksi 2003–2008).
Skutik entry level ini mengalami lonjakan harga yang cukup mengejutkan di pasar motor bekas. Bahkan di beberapa pedadang, harganya bisa tembus puluhan juta rupiah.
Yudistira Rachman, pemilik diler motor dan bengkel modifikasi YR2Stroke di Solo, Jawa Tengah, mengatakan, kalau dulu Mio hanya dianggap motor harian biasa, kini skutik tersebut telah menjelma menjadi barang koleksi yang diburu para pecinta motor klasik.

“Banyak dari mereka rela merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkan Mio lawas dalam kondisi orisinal atau yang sudah direstorasi dengan rapi,” ujar Yudis, kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor nostalgia. Banyak orang yang dulu pernah memiliki Mio kini ingin “reuni” dengan motor lamanya.
Ditambah lagi, desain Mio yang mungil dan sederhana saat ini dianggap klasik dan unik bagi para penggemarnya.

Bahkan, Mio generasi pertama disebut-sebut jadi incaran utama, khususnya untuk warna kuning. Kemudian warna biru telur asin dan silver turut jadi buruan kolektor.
“Karena spare part body dan striping khusus Mio generasi pertama sudah jarang sekali yang jual. Untuk kondisi mulus dan orisinal atau unit simpanan bahkan bisa tembus Rp 20 jutaan ke atas,” ucap dia.
Selain itu, faktor ketersediaan komponen yang melimpah di pasaran juga jadi alasan orang-orang mulai mengincar Mio.
“Untuk spare part mesin dan CVT masih aman sekali, beberapa spare part body sebetulnya juga masih ada,” katanya.