×
InUncategorized
Motor 2 tak Yamaha Touch 125

Lihat Foto

Kondisi ini sering membuat pengendara bingung dan bertanya-tanya apakah mesinnya mulai rusak atau hanya butuh perawatan ringan.

Menurut Purnomo, pemilik bengkel spesialis Tamaro Motor di Jakarta Timur, gejala motor 2-tak loyo saat tanjakan bisa disebabkan oleh berbagai faktor teknis yang sering luput dari perhatian pengguna.

“Penyebab paling umum biasanya dari sektor kompresi dan saluran bahan bakar. Kalau kompresinya mulai turun karena ring piston aus, tenaga jadi hilang. Begitu juga kalau karburator kotor atau setelannya kurang pas, suplai bensin bisa terganggu,” kata Purnomo kepada Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Purnomo menjelaskan, motor 2-tak sangat mengandalkan performa kompresi dan penyemprotan bahan bakar yang tepat agar pembakaran maksimal. Jika salah satu terganggu, performa langsung drop, terutama saat dibebani seperti di tanjakan.

“Kadang juga karena knalpotnya buntu. Motor 2-tak itu asapnya pekat, dan kalau knalpot lama enggak dibersihkan, kerak oli dan karbon numpuk, bikin aliran gas buang terhambat. Akibatnya, mesin jadi susah ‘ngangkat’ di tanjakan,” ujar dia.

Selain faktor teknis, Purnomo juga mengingatkan soal teknik berkendara. Pada motor 2-tak, menjaga putaran mesin (RPM) tetap di kisaran tenaga maksimal bisa membuat motor lebih kuat saat menanjak.

Motor 2 tak kembali diminati masyarakatKompas.com/Erwin Setiawan Motor 2 tak kembali diminati masyarakat

“Kalau RPM terlalu rendah, tenaganya memang enggak keluar. Jadi, waktu mau nanjak, sebaiknya turunkan gigi dan jaga RPM agak tinggi biar tetap di power band-nya. Mesin 2-tak itu responsif, tapi harus dijaga main di putaran atas,” jelasnya.

Ia menyarankan pemilik motor 2-tak rutin membersihkan komponen seperti karburator dan knalpot, serta melakukan pengecekan kompresi mesin secara berkala.

“Kalau memang masih dipakai harian, perawatan harus lebih rajin. Jangan nunggu ngadat dulu baru dibawa ke bengkel. Mesin 2-tak itu simpel tapi sensitif,” kata Purnomo.

Selain itu, pemilihan oli samping yang tepat juga berpengaruh terhadap performa. Oli yang terlalu kental bisa meninggalkan endapan di ruang bakar dan knalpot, sedangkan oli terlalu encer bisa mengurangi pelumasan.

“Pakai oli samping yang kualitasnya bagus, jangan asal murah. Kalau enggak, performa turun, dan bisa jadi malah bikin boros juga,” tutup Purnomo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Author

admin@gmail.com