×
InUncategorized
Modifikasi Yamaha Mio dengan komponen premium, tembus Rp 200 juta

Lihat Foto

Cakram rem sepeda motor performa tinggi seperti MotoGP biasanya terbuat dari bahan serat karbon. Bahan tersebut lebih kuat untuk berfungsi di panas yang tinggi dan kemampuannya konsisten.

Oleh karena itu, beberapa motor yang dimodifikasi dengan aliran sport atau hedon, kadang kerap mengganti piringan rem standar dengan bahan dari serat karbon.

Tapi perlu diingat, piringan cakram dari serat karbon tidak bisa digunakan untuk harian, cuma buat balapan saja.

RX-King Sultan Priok milik Ahmad Sahroni PapnMam Modified RX-King Sultan Priok milik Ahmad Sahroni

Liongky, Product Expert Digioto, Bengkel dan Pusat Aksesori Motor di Jalan Panjang mengatakan, cakram dari serat karbon cuma untuk kebutuhan balap, karena membutuhkan temperatur tinggi untuk bekerja optimal.

“Cakram karbon bisa tambah pakem, daya geseknya tambah tinggi kalau sudah panas. Makanya tidak bisa digunakan di semua kondisi, seperti saat hujan, dia butuh temperatur (tingg),” kata Liongky di Jakarta belum lama ini.

Makanya kalau dipakai sehari-hari, dengan kondisi jalan biasa tidak akan sampai ke temperatur kerja optimal cakram karbon. Saat tidak sampai di titik optimal, maka pengereman jadi tidak pakem, rawan blong.

“Di pasaran ada saja yang jual, tapi itu untuk kontes. Kalau sering lihat cakram karbon (di kontes) itu yang harganya lebih mahal dari motornya. Misal Mio jadul pakai cakram karbon,” kata Liongky.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Author

admin@gmail.com