
motor bekas bisa menjadi pilihan ekonomis, namun tetap perlu kewaspadaan, terutama soal keabsahan nomor rangka dan nomor mesin.
Dua identitas utama kendaraan ini sangat penting untuk memastikan motor tidak bermasalah secara hukum maupun administratif.
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, salah satu kesalahan umum pembeli motor bekas adalah tidak mengecek nomor rangka dan mesin secara menyeluruh.
Padahal, dua komponen ini menjadi indikator penting apakah motor pernah mengalami penggantian rangka, manipulasi data, atau bahkan terkait kasus hukum.
“Kalau nomor rangka atau mesin tidak sesuai dengan data di STNK dan BPKB, itu bisa berbahaya. Motor bisa disita polisi kalau terbukti bodong atau hasil curian,” kata Ivan kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).
Ivan menyarankan pembeli untuk mengecek fisik nomor rangka dan mesin secara langsung, biasanya terletak di area sasis bawah jok dan blok mesin bagian samping.

Pastikan angka dan huruf yang tertera masih asli, tidak dikikir, dilas ulang, atau terlihat mencurigakan.
Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan fisik di Samsat atau layanan cek fisik keliling.
Di sana, petugas akan mencocokkan nomor rangka dan mesin dengan database resmi untuk memastikan status kendaraan.
“Kadang ada penjual nakal yang menggunakan mesin atau rangka dari motor lain, jadi harus dicocokkan ke Samsat. Jangan cuma lihat surat lengkap, tapi harus dicek fisik juga,” kata Ivan.
Ciri nomor rangka atau mesin yang patut dicurigai antara lain cetakannya tampak tidak rapi, ada bekas las atau dempul di sekitar angka, serta posisinya terlihat tidak wajar.
Bila ditemukan kejanggalan seperti itu, sebaiknya pembeli mengurungkan niat membeli.
Terakhir, Ivan mengingatkan agar tidak tergiur harga murah yang tidak masuk akal. “Kalau harganya terlalu murah dibanding pasaran, harus waspada. Bisa jadi ada masalah di surat atau fisik kendaraan,” ucapnya.
Mengecek nomor rangka dan mesin secara cermat bukan hanya soal legalitas, tetapi juga untuk menghindari potensi kerugian di kemudian hari.