kubet – Keuntungan dan Risiko Motor Bekas Pelat Luar

Motor bekas dengan pelat nomor luar daerah masih cukup banyak ditemui di pasar motor bekas, terutama di kawasan Jabodetabek.

Harganya yang relatif lebih murah kerap menggoda konsumen, tapi di balik itu, ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli.

Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta, motor pelat luar bisa menguntungkan dari sisi harga, tapi tetap ada risiko yang harus diketahui pembeli. “Motor pelat luar itu biasanya lebih murah, bisa beda sampai Rp 1 juta sampai Rp 2 juta dibanding pelat Jakarta. Tapi, pembeli harus siap urus mutasi kalau mau balik nama,” kata Ivan kepada Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Ivan menjelaskan, proses mutasi motor dari luar daerah memerlukan waktu dan biaya tambahan.

Mulai dari mengurus surat bebas pajak, cek fisik di Samsat, hingga biaya administrasi mutasi dan balik nama.

Jika tidak dilakukan, maka pajak tahunan tetap harus dibayar di daerah asal kendaraan. “Kalau motornya dari Jawa Tengah atau Jawa Timur, ya harus ke sana dulu buat cabut berkas. Itu yang sering bikin orang malas ngurus,” ujar Ivan.

ilhamkarim/kompas.com Ilustrasi jual beli motor bekas.

Namun, Ivan menambahkan bahwa tidak semua motor pelat luar patut dihindari.

Banyak unit yang kondisinya masih bagus karena sebelumnya hanya digunakan di kota kecil yang lalu lintasnya tidak terlalu padat. “Yang penting dicek dulu riwayat motornya, surat-surat lengkap, dan kondisi fisiknya. Kalau memang niat dipakai lama, saran saya sekalian mutasi biar pajaknya gampang,” ujarnya.

Ivan juga mengingatkan bahwa motor pelat luar biasanya lebih sulit dijual kembali, terutama di Jakarta.

Konsumen lebih memilih motor dengan pelat domisili karena proses balik nama jadi lebih mudah dan cepat.

Jadi, membeli motor bekas pelat luar daerah bisa jadi pilihan menarik secara harga, asal pembeli memahami prosedurnya dan siap dengan konsekuensinya.