
motor mengeluhkan kondisi mesin yang cepat panas, padahal jarak tempuhnya atau perjalannya tergolong pendek.
Kondisi ini tidak hanya mengurangi kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa berdampak pada usia komponen mesin.
Lalu, apa saja penyebab utama mesin motor cepat panas?
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Selatan, salah satu faktor utama adalah sirkulasi oli yang tidak optimal.
“Kalau oli mesin sudah kotor atau volumenya berkurang, pelumasan di dalam mesin tidak maksimal. Akibatnya, gesekan antar komponen meningkat dan suhu mesin naik lebih cepat,” kata Purnomo kepada Kompas.com, Selasa (1/4/2025).
Selain oli, Purnomo menjelaskan, bahwa sistem pendinginan yang bermasalah juga bisa menjadi penyebab lain.
Misal, pada motor dengan pendingin udara, sirip-sirip pendingin pada blok mesin yang tertutup debu atau lumpur akan menghambat pembuangan panas.

“Pada motor yang menggunakan radiator, cairan pendingin atau coolant yang jarang diganti juga bisa menyebabkan mesin overheat. Jika coolant sudah kotor atau habis, kemampuan mendinginkan mesin berkurang drastis,” ujarnya.
Faktor lain yang kerap diabaikan adalah kebiasaan berkendara. Kecenderungan berkendara agresif, seperti sering menarik gas secara mendadak atau berkendara dalam putaran mesin tinggi dalam waktu lama, dapat meningkatkan suhu mesin lebih cepat.
Untuk mencegah kondisi tersebut, disarankan pemilik motor untuk rutin melakukan servis berkala, mengganti oli sesuai jadwal, serta memastikan sistem pendinginan berfungsi dengan baik.

“Jangan tunggu sampai mesin mengalami overheat. Kalau sudah terlalu panas, dampaknya bisa sampai ke piston, klep, atau bahkan blok mesin,” kata Purnomo.