×
InUncategorized
Ilustrasi berkendara di sekitar truk besar.

Lihat Foto

blind spot atau titik buta.

Tanpa pengetahuan dan teknik yang benar saat menyalip, motor bisa masuk ke area yang tidak terlihat oleh pengemudi kendaraan besar, dan ini sangat berbahaya.

Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, blind spot kendaraan besar mencakup area depan, belakang, dan sisi kanan-kiri, terutama di area yang tak terjangkau oleh kaca spion.

Jika pemotor nekat menyalip tanpa strategi, potensi kecelakaan sangat besar.

“Pengendara motor harus memastikan dirinya terlihat oleh pengemudi truk atau bus melalui kaca spion. Jangan menyalip dari sisi kiri dan hindari terlalu lama berada di samping kendaraan besar,” kata Agus kepada Kompas.com, Kamis (5/6/2025).

Agus menekankan bahwa menyalip sebaiknya dilakukan dari sisi kanan dengan kecepatan yang cukup dan dalam jarak yang aman.

Ilustrasi berkendara di antara truk besar.kompas.com Ilustrasi berkendara di antara truk besar.

Setelah berhasil menyalip, pemotor harus menjaga jarak minimal 3 hingga 5 meter sebelum kembali ke jalur semula, agar pengemudi kendaraan besar punya waktu bereaksi.

Ia juga mengingatkan agar pengendara motor tidak menyalip di area tikungan, tanjakan, atau jalanan sempit yang mengurangi visibilitas. “Menyalip harus dilakukan di jalan lurus dan lapang agar prosesnya cepat dan aman,” ujarnya.

Dengan memahami teknik aman menyalip dan menjauhi blind spot, pengendara motor bisa lebih terlindungi di jalan raya, terutama saat melintas dekat kendaraan besar yang memiliki keterbatasan pandangan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *