×
InUncategorized
Servis motor Honda di AHASS.

Lihat Foto

Tune-up merupakan upaya mempertahankan performa motor dengan melakukan penyetelan dan perawatan komponen. Sehingga, motor tetap memiliki performa baik mendekati kondisi barunya.

Berikut dampak umum yang akan terjadi jika motor jarang atau bahkan tidak pernah tune up menurut ahli.

Gio, pemilik bengkel sepeda motor Giovani Motor Cawas, Klaten mengatakan motor yang jarang melakukan tune-up bisa mengalami penurunan performa.

“Bisa saja performa mesin terasa kurang bertenaga, putaran mesin pincang, atau akselerasi jadi lambat dan tidak responsif, bahkan bisa sulit menyala, terutama di pagi hari,” ucap Gio kepada Kompas.com, Senin (2/6/2025).

Dampak lainnya, konsumen bisa tak menyadari bahwa konsumsi BBM menjadi lebih boros akibat performa mesin yang menurun tersebut.

Salah seorang mekanik sedang memperbaiki sepeda motor. Puluhan sepeda motor warga rusak akibat terendam banjir, Selasa (22/4/2025).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Salah seorang mekanik sedang memperbaiki sepeda motor. Puluhan sepeda motor warga rusak akibat terendam banjir, Selasa (22/4/2025).

“Pembakaran tak sempurna akibat menurunnya kemampuan busi, penumpukan kerak karbon pada injektor akan membuat BBM menjadi lebih boros 20 sampai 30 persen,” ucap Gio.

Kerusakan komponen vital juga bisa terjadi lantaran motor jarang melakukan tune-up. Seperti penumpukkan kotoran pada saringan udara yang akan mengganggu suplai udara, mengitori busi, dan bagian ruang pembakaran lain.

“Tune up memerlukan biaya kecil dan bersifat pencegahan, tapi bila diabaikan, bisa merusak komponen lebih kompleks, sehingga biaya servis bisa membengkak,” ucap Gio.

Selain itu, motor yang tidak terawat cenderung tidak aman ketika dikendarai seperti adanya risiko rem blong, mesin mogok di jalan dan sebagainya.

“Idealnya, tune up motor dilakukan tiap 3.000–4.000 Km atau 2 sampai 3 bulan sekali, tergantung pemakaian,” ucap Gio.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *